“Makududara”
Hubungan Rekonsiliatif pada Petani dan Pedagang Rempah di Ternate pasca 1999
oleh Magazin Art Space

Terbuka untuk umum. Tanpa pendaftaran

Diskusi Publik: Kondisi Sosial Pasca Konflik 1999 di Ternate.
Narasumber: Asgar Saleh, Fadriah dan Zainuddin M Arie
Moderator: Halimah Duwila

Sabtu, 29 Juli 2023
16.00 WIT-selesai

Magazin Art Space
Fort Oranje, Jl. Hasan Boesoeri, Gamalama, Ternate Tengah, Ternate, Maluku Utara

Lecture Performance: Petani, Rempah, dan Pendekatan Agronomi.
oleh Hidayat, Fanyira dan Rumen The

Kamis, 3 Agustus 2023
16.00 WIT-selesai

Dayo Camper Village, Kelurahan Moya, Ternate Tengah.

Pembukaan Pameran Foto Essay dan Ilustrasi
Jumat, 4 Agustus 2023
Pukul 19.00 – selesai

Pameran berlangsung 5-15 Agustus 2023.
16.00 – 21.00 WIT

Magazin Art Space
Fort Oranje, Jl. Hasan Boesoeri, Gamalama, Ternate Tengah, Ternate, Maluku Utara

Makududara berasal dua suku kata, maku atau baku (bahasa Melayu Ternate) bermakna saling dan dudara artinya menjaga. Makududara dimaknai sebagai persaudaraan yang esensinya menjaga tanpa alasan atau batasan apapun; latar belakang, agama, suku, maupun bangsa. Spirit saling menjaga ini telah ada pada diri masyarakat Maluku Utara sejak abad ke-7 dengan menerima orang-orang China yang datang untuk berdagang pala, cengkeh, coklat, bahkan hingga barter, perkawinan, dan pertukaran bahasa.

Dalam Ephemera #3, Magazin Art Space berupaya memaknai Makududara dalam konteks perdamaian pasca konflik agama di Maluku Utara yang dijalin kembali oleh masyarakat melalui pendekatan sosiokultural. Salah satu upaya rekonsiliasinya adalah dengan menjalin kembali hubungan antar agama melalui seni dan budaya. Nilai Makududara dihadirkan kembali melalui ilustrasi ingatan visual yang disesuaikan dengan konteks hari ini. Sebuah nilai yang berusaha dibaca Magazin Art Space dalam relasi antara pedagang dengan petani rempah di Maluku Utara.

#EPHEMERA3 #EPHEMERA2023
#sociallyengagedarchiving #praktekpengarsipanmembumi
#ffai #foundationforartinitiatives
#MuseumofUntranslatableStories
#arsipivaa #ivaaarchive #indonesianvisualartarchive