Teks pengantar oleh: Mifrah Disni dan Lintang Zulfikar
Para Rupa Yogyakarta – Proses Berkarya – Seni Rupa Holistik
Pada April 2019, perupa Moelyono dan kawan-kawan sebagai fasilitator berupaya memberikan ruang bagi anak-anak dan remaja berkebutuhan khusus di Para Rupa Yogyakarta. Untuk saat ini Para Rupa Yogyakarta terdiri dari enam anak-anak, Muhammad Irsyad Hadyan (tunagrahita ringan), Syifa Maulida Basuki (sindrom down), Adya Annisa Raharjo (mild autism), Indhira Larasati (tunagrahita ringan), Mathea Lintang Joy Adwedaputri (sindrom down), dan Kireina Jud Aisyah (sindrom down).
Para fasilitator membersamai anak-anak untuk menghasilkan karya buah tangannya sendiri. Seperti dalam pertemuan rutin, Syifa tengah asyik melukis pada kanvas, Laras membubuhkan jennytree pada lukisan di kanvas, dan beberapa lainnya tengah membuat gelang dari manik-manik. Proses pengkaryaan ini, tak lain dari perhatian para fasilitator yang membersamai, mereka tahu tabiat dan kesukaan anak-anak. Menghantarkan pengetahuan pada anak-anak sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Setelahnya, hasil karya anak-anak akan dikolaborasikan dalam bentuk pameran. Adanya spontanitas dari para fasilitator ini, memberikan ruang ekspresi, aktualisasi diri, sampai eksplorasi bakat anak-anak.
Lihat bagaiamana aktifitas keluarga ini dalam hal saling menguatkan, berproese kreatif, dan menjaga semangat bersama di sini
Ruas Ruang Para Rupa
Pameran dengan tajuk “Ruas Ruang” memberikan ruang terbuka bagi Keluarga Para Rupa Yogyakarta (KPRY) sekaligus menjadi ajang para seniman yang menyandang disabilitas untuk menampilkan karya kesenian, ajang aktualisasi, dan menggali potensi diri mereka. Pameran ini menjadi media yang bersinergi untuk bekerja bersama tentang disabilitas. Hal ini bertujuan agar disabilitas tidak hanya sekedar issue tetapi juga sebuah praktis kita bersama. Tentu saja hal ini akan menciptakan ruang seni inklusif yang akan semakin memajukan kebudayaan kita.
Penasaran? Cek suasana pembukaan pameran tersebut di sini