RumahIVAA
RumahIVAA
Selama tiga hari di bulan Agustus, IVAA menggelar serangkaian acara dengan nama Gelar Griya IVAA. Kegiatan open house ini dirasa perlu dilakukan untuk menandai beberapa perubahan yang telah dan akan terjadi di IVAA kepada publik. Perubahan yang dimaksud tentu yang dibawa oleh direktur dan beberapa staf baru kami. Sebagai awal dari perjalanan dan menyambut tim kerja kami yang baru, kami menyelenggarakan perhelatan Gelar Griya IVAA yang akan diakhiri dengan syukuran dan pertunjukan pada akhir pekan.
Hari Selasa, 22 Agustus 2023, merupakan hari dengan kegiatan paling banyak.
Permulaan yang meriah dan padat. Paling bervariasi. Hari dimulai dengan workshop sablon poster oleh Keppet. Desain sablon merespon pameran poster EXIST UNEXIST yang akan dibuka sore harinya. Beberapa peserta belum pernah menyablon sebelumnya terlihat begitu serius memerhatikan arahan dari Keppet. Beberapa staf IVAA dan teman magang yang mulanya curi-curi pandang akhirnya tertarik juga untuk mencoba. Area baca lantai dua disulap menjadi tempat workshop oleh karani.id membuat frame foto makrame dan pembacaan tarot oleh Deidra Mesayu. Selain mengisi workshop, karani.id juga membawa produk-produk mereka untuk dijual bersama beberapa lapak di area luar. Mereka adalah Bul-Bul Gift Shop yang membawa pernak-pernik dengan ilustrasi orisinal yang menggemaskan, dan Rene Pottery yang menghias mejanya dengan manis membawa kreasinya dengan air dry clay, Yeele.id membawa banyak produk berbahan dasar akrilik, ada gantungan kunci, frame foto, sampai pin. KawanIVAA yang lapar juga tidak perlu khawatir, karena Warung Uti by LawkPawk menjual cakwe udang yang harum menggoda dan teh pandan yang segar. Ada pula Kebun Buku yang membawa buku-buku anak dan buku berbahasa Inggris. Tak lupa IVAA Shop juga membuka lebar pintunya untuk KawanIVAA yang haus buku bacaan baru (di antara buku-buku yang belum dibaca dan tersimpan rapi di rak tentunya!). Pembukaan pameran poster disambut dengan hangat.
Hari Rabu, 23 Agustus 2023
Rangkaian acara selanjutnya berbentuk diskusi di ruang ampiteater IVAA. Diskusi yang berlangsung selama dua jam ini membahas proses program Ephemera #3 melalui sudut pandang peserta. Ephemera yang sudah berlangsung tiga kali ini selalu membawa sesuatu yang berbeda; kali ini hampir setengah dari peserta Ephemera adalah kolektif! Ada pula yang berbentuk kolaborasi dan grup inkubasi. Bentuk yang beragam ini menantang bagi semua pihak terlibat, kami dan peserta. Diskusi ini menghadirkan tiga peserta: Taufik Ivan I.H. (individu), Luna dan Bulan dari Mirat Kolektif (kolektif berkolaborasi dengan peserta individu, fionnymellisa), dan Karina Roosvita dari Inkubator Inisiatif (kolektif yang merancang grup inkubasi dari individu dan kolektif); dan ditanggapi oleh Riksa Afiaty selaku pemerhati proses dari IVAA. Diskusi diakhiri dengan foto bersama dan sesi karaoke bersama Luna Kharisma. Merdu suaranya mengembalikan energi kami menjadi semangat kembali walaupun hari sudah mulai gelap.
Hari ketiga jatuh pada hari Jumat, 25 Agustus 2023.
Acara dimulai pada sore hari pukul 14.00 WIB dan selesai sekitar pukul 20.00 WIB. Wejangan dari Muhidin M. Dahlan yang menghibur namun juga dalam mengingatkan kita akan perubahan yang terlihat dalam beberapa dekade terakhir, naiknya Artificial Inteligent, dan pesan untuk arsiparis. Potong tumpeng yang diwakili Santosa Werdaya dan Sita Sari membuka acara dengan perasaan hangat. Acara dipandu oleh Nurma Aisyah dengan bersemangat dan penuh senyum. Fitri Setyaningsih dengan sepatu boots merahnya menampilkan karya yang merupakan refleksinya juga terhadap karya-karyanya terdahulu. Tatapan penonton terfokus padanya yang naik di atas batu, di pojokan ampiteater. Pasir yang perlahan jatuh dari genggamannya terbang mengikuti arah angin. Di akhir, penampilan musik dari Layang dan Los Fungos memanjakan telinga kami. Layang membawa para pendengar setianya untuk ikut menyanyikan lagunya. Los Fungos membawa energi dan semangat pada penghujung acara, menjadi penutup yang enerjik.
Video highlight hari ketiga dapat ditonton di sini