Selama dua bulan kami Tim Dokumentasi IVAA, Dwi Rachmanto dibantu para peserta program Magang IVAA telah mengumpulkan sejumlah 46 dokumentasi dari berbagai perhelatan yang kami rekam, dan ditambah pula dengan dokumen-dokumen yang kami terima secara langsung dalam wujud rekaman baik video, foto, maupun katalog. Banyak perhelatan menarik di penghujung tahun ini, salah satunya adalah pameran para eksponen GSRB di Kampus ISI Yogyakarta yang disertai dua sesi seminar. Selain itu kami juga menjadi saksi seremoni yang menandai perubahan Rumah Seni Cemeti menjadi Cemeti Institut Seni dan Masyarakat dengan disertai perubahan kepengurusan pula. Beberapa perhelatan besar juga kami hadiri antara lain Jateng Biennale, Sumatera Biennale, 4th Jakarta Contemporary Ceramic Biennale, serta festival performance art internasional Undisclosed Territory #10. Kami juga dipercaya untuk menjadi tim dokumentasi resmi untuk penyelenggaraan Simposium Khatulistiwa 2016. Di dalam simposium 2 hari ini setiap harinya berlangsung 1 kelas umum dilanjutkan 3 kelas yang berlangsung bersamaan, di masing-masing kelas berlangsung 3 sesi. Sehingga total terdapat 20 kelas yang kami dokumentasikan.
Pada Buletin Daring edisi ini kami menyoroti 5 perhelatan yang kami rekam dalam media video ataupun foto. Dan istimewanya ada dua perhelatan diulas secara komprehensif oleh dua penulis tamu. Pertama adalah Katherine Bruhn (Katie) yang mengulas Biennale Sumatra Ketiga. Katie adalah seorang peraih gelar Ph.D untuk Studi Asia Tenggara di UC Berkeley yang sedang berfokus meneliti tentang aktivitas seni rupa di wilayah Sumatra Barat. November lalu Katie menghadiri perhelatan Biennale Sumatra Ketiga di Jambi, juga dalam rangka kepentingan penelitiannya. Penulis tamu ke dua adalah Krisnawan Wisnu Adi, seorang mahasiswa tingkat akhir di FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang sedang mengikuti Program Magang IVAA. Wisnu menulis catatan perjalanannya saat menjadi peserta Simposium Khatulistiwa 2016 dengan sangat teliti. Silakan simak sorotan-sorotan dokumentasi di bawah ini.
1. “Wang Sinawang: Sesrawungan”
16-30 November 2016 | Di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH), Yogyakarta
2. “Bercocok Tanah”
Pameran Tunggal Ismal Muntaha (Sunday Screen & Jatiwangi art Factory)
Dikuratori oleh Grace Samboh
23 Desember 2015-23 Januari 2016| di ACE HOUSE, Yogyakarta
3. Tanah/Impian
Pameran Kolektif oleh Krack!
5 Juni-6 Juli 2016 di Krack! Studio
4. Biennale Sumatra Ketiga
19-22 November 2016 di Taman Budaya Jambi, Telanaipura, Jambi
5. Simposium Khatulistiwa 2016
29-30 Oktober 2016 | di Prodi Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Kembali ke Buletin IVAA edisi Nov/Des 2016.