Indonesian Visual Art Archive
19 Februari 2024
15.00 - 17.00 WIB
Indonesian Visual Art Archive
19 Februari 2024
15.00 - 17.00 WIB
Kampung-kampung seantero Tanah Papua menjadi wilayah di garis depan perjuangan pertaruhan terakhir orang Papua: tanah dan kedaulatan diri. Nilai-nilai mendasar inilah yang semakin tampak remah-remah dibicarakan dan dianggap tidak prinsip.
Nyala yang Tak Padam berisi catatan-catatan etnografis I Ngurah Suryawan ketika menginjakkan kaki di berbagai wilayah menuju tanah leluhur bangsa Papua. Serangkaian perjalanan tersebut melahirkan refleksi mendalam berkaitan dengan pertaruhan terakhir kehidupan rakyat Papua: imajinasi kehidupan masa depan, kemandirian, dan kedaulatan diri. Pertanyaan atas kemandirian dan kedaulatan diri menuju kehidupan masa depan sebagai manusia harus terus ditantang dan direkonstruksi selama nafas masih dikandung badan.
IVAA mengajak seluruh KawanIVAA untuk meramaikan peluncuran buku dan diskusi Nyala yang Tak Padam pada:
Senin, 19 Februari 2024
15:00 – 17:00 WIB
Indonesian Visual Art Archive
Gang Hiperkes 188 A-B Jalan Ireda, Dipowinatan Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta
Bersama I Ngurah Suryawan (penulis buku Nyala yang Tak Padam, antropolog, pengajar), Gispa Warijo (peneliti, aktivis) dan Yobeth Felle (peneliti, aktivis)
Diskusi berlangsung secara luring.
Buku Nyala yang Tak Padam dapat kawanIVAA dapatkan di tempat.
—
Memberkas mengeksplorasi bentuk, pemanfaatan dan pengayaan arsip yang mendorong sebuah gagasan untuk dibicarakan secara kritis. Memberkas berupaya menjadi instrumen pembacaan realitas politik dan seni, seperti sistem kolonial, sejarah ataupun praktik artistik.
Diprakarsai oleh Indonesian Visual Art Archive dan Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek.