Katalog Data IVAA 4 Seri

Seluruh 4 seri Katalog Data IVAA ini bukan berangkat dari perdebatan estetika, tetapi bagaimana pernyataan, strategi dan eksperimen estetik dipraktikkan. Tujuannya untuk menemukan strategi visual yang tepat yang menggambarkan keterlibatan dan posisi seni visual dalam keadaan sekarang dan sebagai inspirasi masa mendatang. Buku ini mengambil arsip-arsip dengan isu gender, lingkungan, kolektif, dan interkultur melalui khazanah […]

Read More… from Katalog Data IVAA 4 Seri

SkolMus: Merekam Kota

SkolMus (multimedia untuk semua) berdiri pada 2011 di Kupang. Ruang kolektif yang berfokus pada bidang fotografi, videografi dan upaya pelestarian ingatan kolektif warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Salah satu program yang mereka lakukan adalah “Merekam Kota: Untuk Kota Kupang Dulu, Kini dan Nanti”. Sebuah pameran arsip Kota Kupang dari masa ke masa yang digelar […]

Read More… from SkolMus: Merekam Kota

Pekan Budaya Difabel

Pekan Budaya Difabel 2019

Pekan Budaya Difabel 2019 berlangsung pada 16-20 November 2019 di Gedung Societet – Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Pekan Budaya Difabel diharapkan membangun kesadaran bersama tentang disabilitas dan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Sebagai bagian dari masyarakat, penyandang disabilitas memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk memiliki kehidupan yang sejahtera, mandiri dan tanpa diskriminasi. Hal itu penting […]

Read More… from Pekan Budaya Difabel

Arsipelago: Kerja Arsip & Pengarsipan Seni Budaya di Indonesia

“Arsipelago: Kerja Arsip & Pengarsipan Seni Budaya di Indonesia” adalah sebuah buku berisi kumpulan tulisan yang diniatkan untuk menggarisbawahi pentingnya arsip serta respon atas konteks saat itu ketika negara tidak begitu serius memperhatikan seni-budaya. Bahwa arsip ternyata diposisikan dan digerakkan dalam dua nalar yang tidak bisa mempertahankan nafas panjang tradisi budaya warga: politik klaim dan […]

Read More… from Arsipelago: Kerja Arsip & Pengarsipan Seni Budaya di Indonesia

Aku Besarkan Apinya Mengelupas Dinding Gelap

Mirat Kolektif didirikan pada 2018 di Surakarta. Berawal dari kebutuhan akan ruang aman untuk berbagi ide dan proses kreatif, Mirat Kolektif diciptakan sebagai wadah untuk belajar, berbagi ide dan gagasan, juga menciptakan ruang aman bersama untuk berlatih dan bereksplorasi bagi para pekerja seni. Mirat Kolektif tidak hanya berfokus pada seni pertunjukan, tapi juga membuka diri […]

Read More… from Aku Besarkan Apinya Mengelupas Dinding Gelap

Ephemera #3: Mencatat Keragaman Pengetahuan di Sekitar Kita

ephemera#3

Oleh: Rheisnayu Cyntara Program Ephemera #3: Museum of Untranslatable Stories telah terlaksana pada April – Agustus 2023 lalu. Sembilan partisipan, lima individu dan empat kolektif, sudah mempresentasikan hasil risetnya. Para partisipan tersebar di seluruh wilayah Nusantara, mulai dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur dengan titik fokus yang beragam. Ada M Safrizal (Aceh), seorang penari dan […]

Read More… from Ephemera #3: Mencatat Keragaman Pengetahuan di Sekitar Kita

Menyusun Pengetahuan bersama Inkubator Inisiatif

Inkubator Inisiatif (IIN) didirikan sebagai sebuah lembaga seni dengan tujuan untuk membagikan pengetahuan, mengembangkan wawasan, dan memperluas praktik seni kontemporer melalui presentasi dan diskusi. Dalam menjalankan misinya, Inkubator Inisiatif mengedepankan nilai-nilai kejujuran, toleransi, saling menghormati, serta inklusivitas, dengan fokus khusus pada dorongan bagi seniman untuk mengembangkan bakat dan keterampilan mereka. IIN menekankan presentasi berbasis penelitian […]

Read More… from Menyusun Pengetahuan bersama Inkubator Inisiatif

Tarekat Body, Tarekat Coffee

“Beungoh singoh geutanyoe jep kupi di keude Meulaboh atawa ulon akan syahid,” (besok pagi kita akan minum kopi di kota Meulaboh atau aku akan syahid)–Teuku Umar. Safrizal, atau yang biasa dijumpai dengan nama DekJall, adalah seorang penari, koreografer, dan pendiri Arbii Institute dari Aceh. Di tengah budaya Aceh yang sarat akan keagamaan, tarekat masih dianggap […]

Read More… from Tarekat Body, Tarekat Coffee

Tur de-Guris: Mempelajari Kembali Siklus dan Ritus Air

Tepian kolektif adalah sekumpulan pemuda-pemudi Berau, Kalimantan Timur, yang berfokus pada pengarsipan seni budaya Berau dengan pendekatan multidisiplin yang intuitif dan reflektif. Fokus utamanya adalah merawat arsip-arsip seni budaya Berau melalui berbagai macam program dengan harapan dapat dibaca dan dipahami sebagai pengetahuan dan media pertukaran perspektif. Tepian, sebuah nama yang dikenal di seluruh Berau, bukan […]

Read More… from Tur de-Guris: Mempelajari Kembali Siklus dan Ritus Air

Sunda, Sesajian, dan Hamin

Dalam masyarakat tradisi—seperti masyarakat Sunda, lebih khusus urang Sunda Cibirubeet, tempat Taufik Ivan melakukan riset soal Hamin—selalu ada pengetahuan dan nilai lokal yang dibagikan kepada kita. Pengetahuan dan nilai lokal itu bersumber dari interaksi antara manusia dengan alam, antara nilai-nilai luhur yang dijaga dan laku kini masyarakat Sunda, antara yang tua dan muda, antara peran […]

Read More… from Sunda, Sesajian, dan Hamin

Warisan Sejarah Kampung Halaman dari Bone

Ketika Rachmat Mustamin melanjutkan studinya di Program Penciptaan Film Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, ia kerap didorong untuk kembali ke rumah, kampung halaman, untuk melihat di mana capaian artistik dan estetika nya berasal. Lahirlah karya film pendek yang berjudul ‘Walilala’ atau Alam Arwah tahun 2017/2018, yang berangkat dari manuskrip Bugis I La Galigo. Manuskrip […]

Read More… from Warisan Sejarah Kampung Halaman dari Bone

Ammu Hawu: Merawat Sejarah Melalui Ensiklopedi, Film, dan Museum Digital

Menghidupkan kembali peristiwa-peristiwa bersejarah melalui dokumentasi merupakan tugas penting seorang dokumentator. Meski demikian, memastikan informasi yang disampaikan melalui dokumentasi tersebut tetap relevan dengan masa kini bukanlah perkara mudah. Dalam hal ini, dokumentator perlu memikirkan terlebih dahulu dokumentasi seperti apa yang paling cocok, yang kiranya mampu menyampaikan nilai atau makna implisit dari suatu sejarah secara komprehensif. […]

Read More… from Ammu Hawu: Merawat Sejarah Melalui Ensiklopedi, Film, dan Museum Digital

Makududara: Pemulihan hubungan Petani dan Pedagang Rempah Pascakonflik 1999

Maku sonyinga se makududara, baku inga dan baku saya, saling mengingatkan dan saling sayang. Sepenggal kalimat yang dipaparkan oleh Fadriah dalam wawancaranya bersama Radio Insania edisi Jumat, 18 Agustus 2023. Dalam wawancara tersebut, Fadriah mewakili Magazin Art Space, perkumpulan seni yang bersifat nonprofit yang  dibentuk pada tanggal 10 Oktober 2020 di Ternate sebagai wadah belajar […]

Read More… from Makududara: Pemulihan hubungan Petani dan Pedagang Rempah Pascakonflik 1999

Mengkaji Ranji

Pernahkah kamu mencari tahu tentang silsilah keluargamu? Seperti apa bentuk pertalian darah yang kamu temukan? Apakah itu membentuk jati dirimu sekarang ini? Barangkali, pertanyaan-pertanyaan di atas hadir sepintas dalam benak Hidayatul Azmi saat ia tercetus untuk melakukan riset tentang Ranji. Dalam pengantar proposalnya untuk Ephemera #3 – Museum of Untranslatable Stories yang diselenggarakan Indonesian Visual […]

Read More… from Mengkaji Ranji