Kerja dokumentasi IVAA masih terus berjalan bersama dengan tema e-newsletter edisi ini yang membantu fokus kami untuk siapa dan apa saja yang perlu di-update koleksi arsipnya. Sekaligus selalu berupaya mempertajam dan menghadirkan arsip dalam diskursus tertentu, agar selalu berada dalam konteks yang dekat dengan praktik sehari-hari. Dokumentasi pada bulan Mei-Juni ini selain berfokus untuk wawancara dan mengunjungi para pelaku seni yang akan kawan-kawan baca di bawah, kami masih merekam beberapa peristiwa seni yang dihelat di sekitar kita.
Bulan Mei diawali dengan acara di Rumah IVAA yang bertajuk Siklus 1.0. Acara ini menampilkan pertunjukan musik (Musrary-Music from Library), lapak IVAA Shop, dongeng seniman, screening film, sekaligus launching e-newsletter edisi Maret-April. Beberapa ulasan acara di Rumah IVAA dapat dibaca di rubrik Agenda Rumah IVAA. Kemudian beberapa di antaranya berlangsung pada bulan Mei seperti pameran tunggal Yani Halim May I Borrow Your Smile?, pameran tunggal Subandi Giyanto Nunggak Semi, Suluk Kebudayaan #2, beberapa rangkaian pameran peringatan 80 tahun Oei Hong Djien, diskusi dan launching komik Daging Tumbuh Volume 17 Republik Plastik, hingga pameran bersama Diverting The Politics of Representation. Sedangkan dokumentasi bulan Juni tidak terlalu banyak karena nampaknya selepas libur lebaran belum banyak digelar acara kesenian. Satu acara yang kami dokumentasikan adalah Festival Benang Merah yang dihelat pada 22-23 Juni di Lapangan Sewandanan, Pakualaman, Yogyakarta. Selebihnya kami lebih banyak melakukan wawancara dengan berbagai informan untuk kebutuhan e-newsletter dan melengkapi ulang arsip. Dan berikut tulisan yang dapat disimak berangkat dari kerja dokumentasi selama bulan Mei-Juni ini: