Beberapa waktu lalu saya menemukan sebuah catatan dari bapak saya berupa nomor (kode) dan juga nama-nama dari benda berharga beliau. Catatannya sangat sederhana, hanya berupa tulisan di pintu lawasan keluarga kami. Saya juga banyak menemukan catatan bapak di kertas atau buku yang ditata dengan rapi di sebuah kotak kayu. Dari pengamatan saya, memilah, menempatkan beberapa barang di lokasi tertentu, atau sekedar dititipkan ke sanak saudara adalah bagian dari mencatat dan sekaligus mengingat. Sebaran catatan bapak adalah kesadarannya untuk mendistribusikan dan menyimpan ingatan tersebut di bermacam hal, orang, lokasi, dsb. Lebih dari itu, ia menjadi pengikat kekerabatan.
Saya sadar bahwa cara atau metode mencatat, atau dalam istilah yang saya akrabi dalam pekerjaan saya sebagai arsiparis adalah inventarisir, sudah berjalan secara alami sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan masing-masing pemilik pengetahuannya. Kita mencatat sebagai upaya untuk menemukan kembali. Tidak semua material dan ragam kebendaan bisa dicatat dengan satu model, semakin beragam metodenya semakin baik bagi pengetahuan bersama.
Ngantor di IVAA dengan embel-embel arsip, saya merasakan bagaimana ia tumbuh dan mengalami banyak penyesuaian zaman. Di awal berdirinya ia bernama Yayasan Seni Cemeti, sebuah institusi seni yang melakukan praktik pendokumentasian seni rupa kontemporer dengan program pertukaran seniman baik lokal atau dari luar negeri, pencatatan, forum diskusi sampai pengorganisasian pameran. Pada tahun 2007 ia berganti nama menjadi IVAA dengan mengubah banyak metode kerja sekaligus pendokumentasiannya. Di IVAA-lah metode, definisi, dan aktivasinya diperluas; apa yang dimaksud dengan arsip, rupa, seni, sudut pandangnya, serta bagaimana untuk membicarakan hal-hal ini.
Dalam pandangan saya, kerja-kerja pencatatan dan pendokumentasian bisa digunakan untuk mempelajari kembali kemungkinan perubahan, pertumbuhan, atau pergeseran gerakan sosial di masyarakat. Akankah kelak, ia bisa dilihat sebagai strategi atau alat untuk menavigasi pergerakan itu sendiri?
Runutan kerja-kerja pengarsipan dikelola dengan beragam pendekatan. IVAA menggunakan rumusan kerja pengarsipan sebagai berikut, yang tentu di praktiknya disesuaikan dengan banyak diskusi dan kerja nyata:
Sebelum masuk ke dalam atribut kerja yang panjang dan memerlukan kondisi-kondisi penyesuaian, alangkah baiknya kita bertanya pada diri sendiri, merefleksikan kerja-kerja kita dan mencari celah untuk melesat kedepan, bagaimana kita akan memulai pengarsipan dan kenapa harus melakukannya. Pertanyaan dasar, tetapi aspek jawabannya panjang sekali. Contohnya pada IVAA, kami mempunyai gagasan Visi dan Misi yang tentu harus kontekstual. Berikut visi dan misi IVAA yang diambil dari website https://ivaa-online.org:
Visi
Masyarakat yang mampu mengupayakan kebudayaan yang adil, setara, dan humanis
Ada dialog antara seni dengan gerakan perubahan masyarakat Tercipta percakapan percakapan dalam lingkungan seni, yang menembus batas ruang dan waktu
Seni menjadi sarana kontemplasi dan refleksi
Misi
Eksplorasi makna dan fungsi arsip seni rupa
Membangun arsip seni rupa yang bermanfaat
Menyediakan akses pada arsip seni rupa seluas luasnya
Mendorong pemanfaatan arsip seni rupa
Dari sini, point penting IVAA adalah “Pengarsipan adalah milik masyarakat dan seluas-luasnya untuk masyarakat”, secara lembaga kami diciptakan sebagai lembaga publik dengan banyak aspek penyediaan, pelayanan, pembacaan ulang, dan mencari kemungkinan-kemungkinan elaborasi artistik dan kontekstual sekaligus menciptakan arsip-arsip baru.
Dalam dalam ragam pencatatan, tim IVAA telah membuat diagram alur pencatatan Inventarisasi sederhana yang bisa dipraktikkan dan menjadi metadata dari dokumen-dokumen kami bersama. Alur ini berisi pencatatan awal dari karya seni, dari situ barulah kita bisa menambahkan, mengurangi, mengimprovisasi alur dan ragamnya sesuai dengan kebutuhan.
Bagan Inventarisasi dibuat oleh Krisnawan Wisnu
Kompleksitas kerja ini sebaiknya disikapi dengan ruang kebahagiaan dan tujuan yang jelas, sehingga kita juga dapat bersenang-senang dengan prosesnya. Semangat mengarsip buat kita semua.
Salam Arsip.