Taman Budaya Yogyakarta (TBY) berdiri sejak 1978, ia memiliki fungsi dan tugas dalam pengembangan dan pengolahan serta fungsi sebagai pusat dokumentasi dan informasi seni budaya.
Dyan Anggraini adalah Kepala Taman Budaya Yogyakarta selama 2004–2011. Semasa kepemimpinannya, ia menggagas ruang ekspresi bagi anak-anak berjudul “Art for Children” dan menerbitkan media Seni Budaya “Mata Jendela”.
Wawancara ini membedah tugas pokok dan fungsi Taman Budaya, sejarah pembangunan sarana dan prasarana, kerja-kerja pengadaan koleksi karya seni dan budaya, cara dan pendekatan TBY untuk bersinergi bersama perupa dan pelaku kreatif, serta cerita soal donasi buku-buku yang menjadikan perpustakaan sebagai ruang yang dihidupkan bersama.
Salah satu hal yang paling menarik tentu saja mendengarkan bagaimana TBY menjadi rumah bagi seniman, “Kami mengundang kawan-kawan karena yang kita layani dan yang kita berikan ruang adalah kawan-kawan semua dan merekalah yang bisa menjawab kebutuhan mereka juga” ujar Bu Dyan.
Percakapan ini terjadi menjelang Pameran Seni Rupa Koleksi Taman Budaya Yogyakarta, “Kencan Nonton Wayang” yang telah berlangsung selama 24-31 Mei 2023, dengan tim Kurator yang terdiri dari Dr. Mikke Susanto, M.A., Khoirul Anam, M.A., dan Lisistrata Lusandiana, M.Hum.
Bu Dyan juga menerangkan kecenderungan karya-karya seniman yang memiliki ciri khas di zamannya dan menjabarkan beberapa nama dan karya yang menurutnya kuat secara estetika. Dengan lugas ia juga menjabarkan bagaimana taman budaya bersinergi dengan seniman, perhelatan seni dan publiknya.
Video dokumentasi wawancara dapat dilihat di sini