PENGANTAR REDAKSI
Semoga semua dalam keadaan sehat, ya!
Seperti sebelum-sebelumnya kami ingin mengabarkan beberapa hal penting lewat Newsletter IVAA edisi awal tahun ini (Januari-Maret 2022). Di Sorotan Pustaka, rekan-rekan bisa mengakses beberapa koleksi baru perpustakaan kami. Mulai dari buku “Galeri Seni Rupa Pop” yang berisi kumpulan tulisan sajak, komentar, serta gambar-gambar pop dari Majalah Aktuil No. 177 sampai No. 197; lalu buku “Republikanisme: Filsafat Politik untuk Indonesia” karangan Robertus Robet; katalog pameran “Phantasmapolis 2021 Asian Art Biennial” yang ada karyanya teman-teman Bakudapan; hingga beberapa katalog menarik kiriman Korea Arts Management Service. Untuk buku “Galeri Seni Rupa Pop”, teman-teman bisa membelinya di IVAA Shop.
Kemudian secara khusus melalui Sorotan Arsip, kami menggarisbawahi koleksi arsip seputar Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI) yang kami peroleh beberapa waktu lalu dari Dyan Anggraini, cucu Djajengasmoro. Tahukah kalian bahwa selain RJ Katamsi, sosok Djajengasmoro sangat penting di balik berdirinya ASRI? Bahkan bersama PTPI, beliau telah turut membuktikan peran orang muda dalam perjuangan melawan penjajah melalui jalur kesenian. Kontribusi-kontribusi luar biasa dari Djajengasmoro, PTPI, maupun sosok serta institusi lain yang menyertai agaknya tidak terlalu memperoleh tempat di penulisan sejarah seni kita. Atas dasar itulah, tak akan sia-sia jika kawan semua baca Sorotan Arsip oleh Lisistrata Lusandiana.
Selain itu, sekiranya ada dua kegiatan publik di Rumah IVAA yang kami ulas singkat melalui Agenda Rumah IVAA. Mini museum dan diskusi “Tidak Takut Puisi” (100 Hari Gunawan Maryanto) serta peluncuran & diskusi buku “I OWE YOU”.
Kurang lebih begitu, semoga Newsletter IVAA edisi ini bisa jadi pelengkap rutinitas rekan-rekan sekalian.
Salam hangat!