The Museum of Lost Space – Semasa Youth Studies & Forum

Beberapa pengunjung sedang menikmati karya di pameran The Museum of Lost Space. Nampak beberapa artefak senjata tajam di kotak kaca, arsip-arsip gambar dan teks tentang klitih di dinding, serta peta titik-titik krusial klitih.

Pada Maret 2021 digelar sebuah pameran bertajuk The Museum of Lost Space di Galeri Lorong, Bantul. Sebuah pameran yang berupaya untuk menunjukkan bagaimana klitih sebagai fenomena sosial muncul dan menjamur. Klitih adalah istilah lokal yang kerap digunakan orang Jogja dan sekitarnya untuk menunjukkan praktik pergi entah ke mana tanpa tujuan jelas. Tetapi dalam konteks yang baru, istilah klitih merujuk pada fenomena perilaku anak-anak muda yang melakukan kekerasan di jalanan. Umumnya menggunakan senjata tajam, mereka mengincar musuh komunitasnya atau tak jarang orang lain secara acak. Fenomena ini menjadi kekhawatiran sosial warga Jogja secara khusus.

Dalam pameran ini, Semasa Youth Studies & Forum sebagai penyelenggara mengajak beberapa kolaborator untuk memberikan beberapa informasi dan pembacaan atas fenomen klitih kepada publik. Beberapa arsip dari para subjek pelaku dan korban dihadirkan. Juga, beberapa artefak senjata tajam yang dihadirkan ulang oleh Yahya DK sebagai seniman partisipan. Selain itu sebuah video wawancara dengan para subjek klith juga dihadirkan sebagai bagian dari riset yang digawangi oleh Yohanes Marino. Selain pameran, digelar juga pertunjukan teater dengan tajuk In Search of Lost Space.

Semasa Youth Studies & Forum merupakan komunitas studi dan penelitian tentang anak muda. Dengan intensi mendorong peran anak muda dalam menciptakan alternatif kepemimpinan, aksi dan eksperimen sosial, komunitas ini mengumpulkan serta melakukan kajian-kajian tentang anak muda.