Oleh: Haling Ratih (Kawan Magang IVAA)
Judul Buku : Begitu Ya Begitu Tapi Mbok Jangan Begitu
Pengarang : Danarto
Penerbit : Diva Press
Tahun : 2016
Deskripsi Fisik : 416 halaman, 14×20 cm
No. Panggil : 300 dan B
Begitu ya Begitu Tapi Mbok Jangan Begitu adalah kumpulan esai yang fantastis-surealistik. Danarto memang seorang penyentil yang luar biasa. Melalui cerita-ceritanya, Danarto mengajarkan kebiasaan manusia yang selalu tergesa-gesa dalam mencari kepuasan dunia. Nampaknya buah pikir Danarto sebagai seorang penulis surealis par-excellence dalam refleksi-refleksi ini adalah waktu merenungi fenomena-fenomena kekerasan dan sadisme, kekuasaan serta ketamakan. Dalam buku Begitu Ya Begitu, Tapi Mbok Jangan Begitu kita diberikan contoh betapa seorang yang tamak akan kekuasaan, orang yang selalu tergesa-gesa dalam pekerjaan tidak akan bertahan dalam kesenangannya, cerpen yang seakan mengajak pembaca agar lebih bijak dalam bertindak.
Melalui Danarto, kita bisa membayangkan sastra absurd yang khas Indonesia. Di Eropa, sastra absurd adalah kejengahan akan realisme dan rasionalisme. Sedangkan cerita pendek Danarto mencerminkan betapa masyarakat kita –yang dicerminkan oleh tokoh-tokoh cerita pendeknya– menjalani apa yang dalam bahasa Jawa disebut mulur-mungkret, yaitu silih berganti menjauhi dan mendekati modernitas. Absurditas sastra Eropa bersifat kelam, serius dan negatif, sedangkan absurditas Danarto berwarna-warni, penuh kelakar nan positif.
Artikel ini merupakan rubrik Sorotan Pustaka dalam Buletin IVAA Dwi Bulanan edisi September-Oktober 2018.