Jogja National Museum
18-31 Juli 2017
Jogja National Museum
18-31 Juli 2017
Penulis: Dwi Rachmanto
Saat itu (18/7) Yogyakarta diguyur hujan lebat menjelang malam pembukaan Pekan Seni Grafis Yogyakarta (PSGY). PSGY merupakan pameran karya seni grafis yang digagas oleh Studio Grafis Minggiran yang bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan DIY. Pembukaannya dimulai pukul 19.00 WIB di ruang pamer Jogja National Museum, pamerannya sendiri berlangsung 18 Juli 2017 hingga 31 Juli 2017.
Malam pembukaan PSGY dimeriahkan oleh pertunjukan musik band-band kenamaan asal kota Yogyakarta, yang mana personelnya kebanyakan adalah pegrafis. Sebut saja Sangkakala, Seek Six Sick, Mulyakarya Band, dan Roll Ringtones, kebanyakan dari personel band-band ini pernah mengenyam pendidikan seni grafis di kampus ISI Yogyakarta. Dan seperti biasa, acara dibuka dengan sambutan perwakilan Dinas Kebudayaan Yogyakarta.
Wacana seni grafis sendiri di Yogyakarta selalu menarik, karena populasi seniman grafis di Yogyakarta bisa dibilang banyak, tetapi aktivitas seni grafis kian menurun. PSGY memiliki harapan untuk bisa menjadi wadah yang mempertemukan para pelaku seni grafis, mempopulerkan kembali seni grafis, sekaligus mewadahi wacana bagaimana mempersatukan antara wilayah seni dan bisnis. Dalam cetak grafis sendiri masyarakat akrab dengan teknik sablon dan stempel karena sudah menjadi bagian dari hidup sehari-hari. Padahal di dalam seni grafis banyak teknik yang bisa digunakan, dan bisa menjadi bidang eksplorasi seniman. Masuknya seni cetak digital juga menambah satu lembaran teknik cetak yang kini memperkaya eksplorasi seni grafis.
Bambang ‘Toko’ Witjaksono (dosen, kurator, seniman) ditunjuk sebagai kurator PSGY perdana ini. Dalam acara tersebut dipamerkan tak kurang dari 42 karya-karya grafis yang tercipta sejak tahun 1940 hingga 2017. PSGY melibatkan juga Jurusan Seni Grafis ISI Yogyakarta untuk memamerkan 15 karya koleksi kampus.
Menariknya, di dalam pameran ini panitia juga menyuguhkan karya maestro Salvador Dali berjudul “Espana.” Karya ini merupakan koleksi seniman komik dan tato ‘Atonk’ Sapto Raharjo. Menurut keterangan Bambang ‘Toko’ Witjaksono, karya grafis Salvador Dali ini sangat terbatas edisinya karena hanya berjumlah 300. Karya grafis “Espana” ini merupakan duplikat dari karya lukisan Dali sendiri dengan judul yang sama. Lukisan “Espana” diciptakan Dali pada tahun 1938, dan diperbanyak menjadi karya grafis di sekitar tahun 1940-an.
Dalam rangkaian PSGY terdapat pula kegiatan lokakarya 7 teknik cetak dalam seni grafis; yaitu cukil kayu, stensil, alugrafi, photolitografi, etsa, screen printing, dan ukiyo-e (teknik grafis tertua berasal dari Jepang). Program lokakarya ini melibatkan 7 komunitas seni grafis antara lain Grafis Minggiran, Krack! Studio, PQX Studio, Club Etsa, Tori Triastama, Grafis Huruhara, dan Baren Studio. Digelar pula seminar bertajuk “Perkembangan Seni Grafis dari Teknik Maupun Wacana Seni Grafis di Indonesia” yang sekaligus menjadi kegiatan penutup dari PSGY.
Artikel ini merupakan bagian dari Rubrik Sorotan Dokumentasi dalam Buletin IVAA Juli-Agustus 2017.