Oleh: Hardiwan Prayogo
Rubrik sorotan arsip biasanya kami tempatkan sebagai ulasan atas arsip-arsip kontribusi. Tidak hanya mengulas, tetapi juga bagian dari apresiasi kami terhadap publik atas partisipasinya dalam kerja pengarsipan. Juga meletakan arsip dalam relasi data dan wacana yang kami coba letakkan secara kontekstual.
Arsip adalah salah satu sumber pengetahuan, penelitian, hingga penciptaan karya seni. Edisi ini, dua arsip yang kami ulas adalah film tentang Nyoman Gunarsa dan Tino Sidin. Ulasan ini ditulis oleh dua kawan magang, Nisa Adzkiya dan Ulva Ulravidah. Ni Luh Putu Indra Dewi Anjani, menyutradarai film tentang jejak karya Nyoman Gunarsa, kisah perantauannya ke Yogyakarta, dan dorongan merangkul kawan-kawannya dari Bali untuk memperkaya jaringan dalam film berjudul Spirit I Nyoman Gunarsa. Sedangkan tentang kisah dedikasi Tino Sidin yang dijuluki “Guru Gambar Sejuta Umat” ada dalam film Sang Guru Gambar yang disutradarai Kiki Natez.
Selain menjadikan orang-orang terdekat, seperti keluarga hingga kawan kedua seniman di atas, kedua film ini cukup banyak menggunakan potongan gambar/ footage. Arsip tentang Nyoman Gunarsa menggambarkan pengalamannya berinteraksi dengan Presiden, dari era Soeharto hingga Jokowi. Sedangkan Tino Sidin lebih banyak mengambil adegan ketika dirinya sedang mengajar gambar di salah satu program TVRI.
Sorotan Arsip November-Desember 2018
Oleh: Ulva Ulravidah, Nisa Adzkiya
Artikel ini merupakan pengantar rubrik Sorotan Arsip dalam Buletin IVAA Dwi Bulanan edisi November-Desember 2018.