oleh Edy Suharto
Di awal masa pandemi Covid-19, Presiden Jokowi memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat untuk berdiam diri di rumah. Kami sempat ketakutan dan bingung, begitu cepat penularan virus ini. Semua media sosial memberitakan kasus-kasus yang terjadi di beberapa daerah. Tetapi masih ada juga masyarakat yang tidak percaya dengan penyakit ini dan akhirnya mereka tidak melakukan anjuran atau himbauan dari pemerintah yang akhirnya berdampak pada kenaikan jumlah pasien di beberapa daerah.
Di satu sisi pemerintah sebenarnya juga tidak siap menghadapi pandemi. Masyarakat akhirnya mengambil alih peran pemerintah. Banyak dari masyarakat secara mandiri membuat masker, alat semprot desinfektan, dan memperketat mobilitas warga. Semuanya diupayakan dengan biaya warga.
Di tengah situasi yang serba tidak jelas itu, kami berpikir, berkoordinasi, dan memutuskan untuk bekerja dari rumah atau bahasa beken-nya WFH (Work From Home). Kami mulai melakukan update harian kerja dengan menggunakan aplikasi daring setiap hari pukul 11.00 WIB kecuali Sabtu dan Minggu. Selain update kerja, kami juga saling berbagi informasi perkembangan situasi pandemi dan memikirkan upaya yang tepat untuk meresponnya, sembari merawat kedekatan emosional antar staf. Satu minggu sudah berlalu, data pasien yang terkena Covid-19 masih belum turun. Tetapi kami harus mulai masuk kerja. Akhirnya kami memutuskan untuk membagi jadwal piket, tentu dengan fleksibilitas waktu bagi masing-masing untuk memikirkan kesehatan.
Situasi pandemi makin parah saja. Banyak orang yang stress karena tidak kuat menerima keadaan. Banyak karyawan pabrik yang ‘dirumahkan’ tanpa ada pesangon. Sebagai respon atas situasi tersebut, kami memutuskan untuk ikut berpartisipasi dalam upaya mengurangi dampak krisis ini, baik melalui dapur umum, mengirim sembako, dan beberapa lainnya.
Selain itu kami juga mencoba menata kembali Rumah IVAA dengan merapikan dan membersihkan rak-rak buku perpustakaan menggunakan lap basah agar debu tidak berterbangan ke mana-mana. Komik pemberian/ hibah dari Akademi Samali (Beng Rahardian) kita pindahkan ke ruang arsip agar lebih aman. Merapikan gudang stock IVAA Shop dan menata kembali tempat buku konsinyasi dan buku IVAA. Selain itu juga membongkar beberapa brankas di ruang arsip dan memilahnya sesuai dengan klasifikasi arsip.
Artikel ini merupakan rubrik Agenda Rumah IVAA dalam Buletin IVAA Dwi Bulanan edisi Mei-Juni 2020.