Lokananta

Logo Lokananta

Lokananta didirikan pada tanggal 29 Oktober 1956 dengan nama Pabrik Piringan Hitam Lokananta Jawatan Radio Kementerian Penerangan Republik Indonesia atas inisiasi R. Maladi. Istilah “lokananta” sendiri berarti “seperangkat gamelan surgawi dalam pewayangan Jawa yang dapat berbunyi sendiri dengan merdu”.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 215 Tahun 1961, bidang usaha Lokananta berkembang menjadi label rekaman dengan fokus kerja pada pengembangan lagu daerah, pertunjukan seni, juga mencetak dan menerbitkan buku serta majalah. Lembaga ini kemudian juga berganti nama menjadi Perusahaan Negara Lokananta.

Pada tahun 1972 Lokananta mulai beralih medium dari piringan hitam ke kaset pita. Kemudian pada 1983 sempat punya unit produksi film dalam format pita magnetik. Perkembangan berjalan progresif dan melahirkan beberapa lini aktivitas, seperti studio rekaman, aplikasi audio (kaset & CD), penyiaran, percetakan dan penerbitan.

Di samping itu Lokananta adalah studio musik tertua di Indonesia. Dari studio inilah lahir banyak seniman kenamaan di tanah air seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, Bubby Chen dan Sam Saimun. Perusahaan musik Lokananta juga menyimpan lebih dari 40.000 piringan hitam yang tertata dengan baik di rak-rak koleksi mereka. Walaupun sudah cukup tua, Lokananta memiliki sistem rekaman yang mumpuni.