Indonesian Visual Art Archive (IVAA) merupakan organisasi nirlaba yang berkembang dari Yayasan Seni Cemeti (1995-2007).
Dibentuk pada April 2007, IVAA menggerakkan unsur-unsur pengumpulan dan eksplorasi arsip, sekaligus fasilitasi penelitian melalui daring dan ruang fisiknya di Yogyakarta.
IVAA adalah penerus dari gagasan ruang alternatif yang menandai dinamika seni kontemporer pascareformasi. Berangkat dari tafsir atas kebutuhan mendesak atas keberadaan infrastruktur seni di luar inisiasi pemerintah dan lingkungan akademis, IVAA kemudian perlu mencermati jalur dan muatan yang berusaha dikomunikasikan oleh para pelaku seni.
IVAA percaya bahwa seni, dalam hal ini seni rupa, mampu membuka wawasan dan pemahaman atas apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Pemikiran kritis dan aspirasi warga perlu dicatat, ditelaah, dan disosialisasikan.
Sebagai salah satu upaya eksplorasi arsip, IVAA menyadari pentingnya membawa kisah-kisah yang terkandung dalam arsip kepada khalayak dengan beragam cara yang cair dan hangat.
Dengan mengusung Contemporary Art Studies sebagai identitas baru, IVAA memfokuskan arah baru untuk menjadi pusat kajian seni kontemporer Indonesia yang terangkum dalam delapan tematik:
Akumulasi pengalaman inilah yang selalu memperkaya khazanah kebudayaan kita, melalui terbukanya ruang percakapan intim yang kemudian menyusun sejarah-sejarah baru dalam kehidupan manusia.
Seni menjadi sarana kontemplasi dan refleksi dalam pemikiran sosial, politik, budaya, kultural, dan berbagai aspek kehidupan masyrakat