Oleh: Dwi Rahmanto
Dalam ramainya agenda seni di Yogyakarta, bersamaan dengan acara tahunan ArtJog, Tim arsip Hardiwan Prayoga dan Kawan Magang M. Hanif Arikhoh berkesempatan berkunjung ke Bandung dan Jakarta pada 7-10 Mei 2018. Di sana kami mengikuti satu acara bertajuk 3 1/2 Tahun Bekerja, dengan mata acara simposium dan pameran arsip yang menggaris bawahi seni dan propaganda Jepang pada 1942-1945. Kurasi dikerjakan oleh Antariksa, dan berlokasi di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Selagi di Ibukota, kami sekaligus menyambangi Pameran Manifesto 6.0 Multipolar di Galeri Nasional, dan Pameran Arsip Namaku Pram: Catatan dan Arsip di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta.
Sementara itu di Yogyakarta riuh pameran juga kami rasakan, beruntung banyak kawan-kawan magang yang aktif terlibat dalam praktik-praktik pengarsipan, terutama dalam tahap perekaman. Kawan-kawan ini berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), juga Universitas PGRI Yogyakarta (UPY). Tercatat hingga 30 Mei 2018 kami mendokumentasikan 41 acara seni sejak mulai 28 April 2018.
Dalam rentang waktu ini, kami juga menjadi saksi banyaknya kemunculan pameran-pameran bertema kriya, pameran berbasis arsip terutama dalam merespon momentum 20 tahun reformasi, Aksi Tari Warga Berdaya dengan judul Bedhaya Banyu Neng Segara, Festival Sketsa Imajiner Malioboro, hingga Festival Kathok Abang di Gunungkidul Yogyakarta.
Selain mendokumentasikan, Tim Arsip juga mendapat hibah koleksi poster Film dan Iklan tahun 1920-1995 dalam bentuk digital dari Christoper Woodrich. Koleksinya terdiri dari poster Iklan, sampul buku, selebaran film, dengan jumlah sekitar 1800 file digital. Informasi lebih detail mengenai arsip hibah ini akan ada dalam rubrik sorotan arsip.
Di samping mengerjakan dokumentasi, kami masih secara rutin melakukan proses olah data yang konsisten. Mulai dari tahap olah data; penyuntingan foto, video, dan menambah meta data, hingga pengayaan khazanah, soal wacana dan pembicaraan yang berkembang dari berbagai peristiwa yang muncul dalam medan seni budaya. Proses olah data dan pengayaan khazanah ini merupakan satu ciri yang menunjukkan model pengarsipan IVAA yang cenderung mengedepankan nilai informatif.
Pada kesempatan ini kami Tim Arsip ingin sekaligus mengumumkan kembali bahwa IVAA mengundang siapa saja untuk bersama berkontribusi dalam kerja pengarsipan. Kami membuka pintu seluasnya bagi kawan-kawan yang ingin mendonasikan dokumen, khususnya peristiwa seni/ agenda seni. Tidak dapat dipungkiri bahwa kami selalu bersahabat dengan keterbatasan ketika melihat cakupan wilayah kerja IVAA, yang berambisi melakukan pencatatan atas wacana dan dinamika seni yang sedang berlangsung di berbagai sudut penjuru Indonesia. Untuk itu, mari selalu terhubung dengan kami melalui email archive@ivaa-online.org atau documentation@ivaa-online.org dengan kontak Hardiwan Prayoga dan Dwi Rahmanto. Untuk link bagaimana cara berkontribusi silahkan cek tautan ini : https://docs.google.com/forms/d/1qO1DgYdt1n_SW49N4iU7hdHA5tLfM1g5qIEMiwtBifY/edit?ts=5ad444f5
Artikel ini merupakan rubrik Sorotan Dokumentasi dalam Buletin IVAA Dwi Bulanan edisi Mei-Juni 2018.