Baca Arsip: Memeriksa Kembali Seni dan Bali, Melihat Pengetahuan yang Terbagi
Oleh: Tiatira Saputri Akhir-akhir ini saya melihat ada beberapa pameran seni rupa kelompok yang diselenggarakan di Yogyakarta berangkat dengan latar Bali. Di bulan Oktober dan Desember tahun lalu ada Pameran “Benang Merah” yang diselenggarakan di Bentara Budaya Yogyakarta dan “Contemporary Art from Bali” di Langeng Art Foundation. Lalu di bulan Februari tahun ini ada Pameran […]
Archive Showcase: Bagaimana Seni Rupa Indonesia Ditulis Setelah Sanento?
Kompilasi arsip kali ini berupaya menampilkan jejak-jejak pemikiran tertulis yang mempengaruhi praktik seni visual di Indonesia. Inisiatif mengumpulkan tulisan dari perspektif pelaku dan pengamat senantiasa dilakukan. Jamaknya pengumpulan tulisan seni rupa dilakukan mengikuti tema atau penelusuran kronologis, untuk kemudian dikemas dalam bentuk buku hingga menginspirasi suatu pameran seni rupa. Di luar kecenderungan umum, sebagai […]
Bahasanya Seni Rupa Indonesia – Membaca Disertasi Sanento Yuliman
Oleh: Pitra Hutomo Sebagai orang yang membaca disertasi doktorat Sanento hampir 35 tahun selepas masa studinya di Paris, saya lebih dulu terpapar dengan tulisannya yang berbahasa Indonesia. Disertasi berbahasa Prancis tersebut saya peroleh dari kolega, peneliti asal Australia yang telah menyusun bibliografi S. Sudjojono. Keberadaan disertasi berjudul “Genese de La Peinture Indonesienne Contemporaine – Le […]
Dari Kritikus sampai Kolektor: Menyoal peran yang berkelindan dalam wacana seni rupa thn. 1960 – sekarang
ilustrasi : Hendra ‘Blankon’ Priyadhani Oleh: Tiatira Tulisan ini berangkat dengan mengutip paragraf pertama tulisan Sanento Yuliman pada Koran Pikiran Rakyat Bandung bulan Juli, 1990, berjudul Ke Mana Seni Lukis Kita? Boom Seni Lukis: Kemelut, demikian: “Boom seni lukis yang ramai dibicarakan orang itu bersangkut-paut dengan berbagai pihak atau unsur yang sedikit atau banyak, […]
Menelusuri Jejak Pembelaan Praktik Seni Rupa di tengah Krisis Demokrasi
Menelusuri Jejak Pembelaan Praktik Seni Rupa di tengah Krisis Demokrasi Bagian 1: Otonomi Seni, Milisi, dan Ilusi Harmoni Kehidupan oleh : Pitra Hutomo Catatan ini ditulis menyusul serangan milisi sipil reaksioner ke Survive!garage Sabtu, 2 April 2016 dan IAM Space Senin, 30 Mei 2016. Dalam sistem basis data IVAA, keduanya adalah pelaku kolektif yang […]
“Belum Menggali, Sudah Ketemu” – Pojok Arsip IVAA di Ring of Performance
Hari Sabtu dan Minggu pekan ini (13-14 Februari 2016), IVAA memajang seleksi reproduksi materi untuk menyertai catatan pengamatan arsip Performance Art Indonesia. Kegiatan ini adalah respon IVAA atas undangan partisipasi dalam Ring of Performance, Jaringan Performance Art Nusantara. Tiatira Saputri, anggota tim Kajian IVAA, menulis pengantar di bawah ini untuk pengamatan dan seleksi yang […]
Performance Art dalam Arsip: (Isu) apa, (oleh) dan (untuk) siapa?
Pernyataan penulis: Saat tulisan ini disusun, saya sedang mempertimbangkan ragam komunikasi yang evaluatif. Tulisan dalam bahasa yang saya kenal terasa selalu mengungkung makna dari pengamatan; karenanya, reduksi dihadirkan dengan pendekatan subyektif. Aspek lain yang menjadi pijakan penulisan adalah pengalaman pribadi berinteraksi dengan para pelaku Performance Art, menjadi performer, hadir untuk menonton, hingga belakangan lebih […]
TELAAH VISUAL: PERWAJAHAN BUKU SASTRA JAWA MODERN (GAGRAK ANYAR) (Periode Awal 1900 hingga Roman Panglipur Wuyung)
oleh Ibnu “BENU” Wibi Winarko Suatu produk hasil industri agar mendapatkan sebuah tanggapan dari konsumen –terjual–, diperlukan adanya faktor pendukung, misalnya iklan, diskon, pemberian contoh produk atau sesuatu yang bisa meningkatkan penjualan. Hal yang sudah lumrah dan jamak dilakukan. Semua lini bergerak dan tak boleh kendor, agar bisa segera mendapatkan pemasukan uang dan segera mungkin […]