Rumah IVAA
Rumah IVAA
Alih-alih kesimpulan akhir yang memuaskan, Ephemera #1 justru membuat kami lebih penasaran dan melahirkan serangkaian pertanyaan lanjutan. Seperti apa ragam praktik mengingat yang ada di sekitar kita? Apakah pengarsipan, dengan pemaknaan seluas-luasnya, bisa menjadi praktik refleksi diri dan dunia di sekitar kita? Karena itulah kami meneruskan eksplorasi tersebut melalui Ephemera #2. Konsepnya agak berbeda dari sebelumnya. Kali ini kami berusaha menggelar ruang belajar bersama dengan beberapa partisipan dalam format mini residensi dan pertukaran yang disesuaikan dengan situasi sekarang. Selain itu kami juga berupaya untuk mendekatkan arsip dengan beberapa isu penting, seperti gender, dekolonisasi, anak-lansia, disabilitas serta lingkungan. Website menjadi ruang konkret presentasi yang kami bayangkan dan sekiranya sanggup dilakukan.
Sebelum memulai itu semua, yang kami lakukan adalah melihat diri sendiri dahulu. Kami mengundang Ferry Sirait dan Irfanuddien Ghozali untuk membantu proses ini. Ghozali mengantarkan kami untuk membedah kegelisahan-kegelisahan personal dan membawanya sebagai pemantik untuk meletakkan arsip dan pengarsipan secara lebih kontekstual dan dekat. Sementara, Ferry lebih banyak mengajak kami untuk masuk lebih dalam ke persoalan digital humanities, sebagai bekal aktual pengarsipan seni-budaya hari ini.
Proses awal ini kemudian berlanjut dengan pertemuan kami bersama tujuh partisipan yang punya ketertarikan, isu, hingga praktik kearsipan. Mereka adalah Karin Josephine, Ari Nugraha, Syska La Veggie, Fredy Hendra, Yerie Yulanda, Victor Fidelis Santosa, dan Faida Rachma. Menghadirkan Mahfud Ikhwan, Ikun SK, dan Nerlian Gogali sebagai teman berbincang, kami belajar banyak hal. Soal bagaimana mengeksplorasi proses kreatif yang berakar dari bara kegelisahan personal, mempersoalkan wacana kearsipan dan menimbang posisi politis kita sebagai subjek dalam mengolah sesuatu, hingga pengarsipan dalam konteks kerja bersama komunitas dengan segala benturan ego serta kepentingan.
Ini semua adalah proses awal kami untuk menyambut Ephemera #2 yang nanti kami bayangkan melahirkan beberapa karya sebagai representasi dari kegelisahan masing-masing, serta sebuah jahitan arsip melalui website yang seramah dan seaksesibel mungkin.