Majalah dan Terbitan Berkala
Sarasvati Seni Gaya Hidup edisi 26 / Januari 2016: Memori Merah Dadang Christanto
Di awal tahun 2016 ini, secara khusus menuliskan pameran tunggal Dadang Christanto, yang berlangsung di Queensland University of Technology (QUT) Art Museum, Australia, bertajuk “Nineteen Sixty-Five: Dadang Christanto”. Pameran yang berlangsung dari 19 November 2015 hingga 28 Februari 2016.Pameran bertema 1965 ,Karya yang dipamerkan tidak semuanya baru, dan pameran ini bersifat restrospeksi.
Serupa dengan Dadang, tema kemanusiaan juga ditampilkan perupa Titarubi di pameran tunggalnya di Salian Art, Bandung. Meski enam dari delapan karya yang dipamerkannya sudah pernah ditampilkannya pada publik, pameran ini menawarkan kebaruan dalam membaca praktik kekaryaan Titarubi. Kebaruan ini adalah pada narasi kemanusiaan yang selalu muncul di setiap karyanya, namun tak pernah dibahas sebelumnya.
Dari dua pameran tunggal ini, juga menarik benang merah tentang tema alam yang juga berkaitan dengan kehidupan manusia. Yaitu pada pameran “Mencegah Bara” di Galeria Fatahillah yang menampilkan 14 seniman dengan karya-karya bertema lingkungan hidup dengan tujuan sebagai kampanye pencegahan kebakaran hutan. Tema yang sama diusung oleh empat seniman muda di Ark Galerie, Yogyakarta, di mana keempatnya mengolah materi alam dalam karyanya dan bahkan menjadikan alam sebagai praktik berkeseniannya.
16-5249 | 705 S 26/2016 | Filsafat, Sejarah dan Teori Seni (Majalah dan Terbitan Berkala) | Tersedia |
22-11021 | 705 S 26/2016 | Majalah, Jurnal dan Terbitan Berkala (Majalah dan Terbitan Berseri) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain