Majalah dan Terbitan Berkala
Gong 23/2001: Tayub Erotisme Ritus Kesuburan
Tayub dikenal sejak jaman Kerajaan Jenggala (abad XII), goyang kerakyatan subur, sampai memunculkan generasi tledek dan janggrungan jaman Demak (abad XV). Sementara, dari istana berkembang gombyong yang akomodatif, menerima tari kerakyatan tersebut sebagai bagian yang merangkai keseluruhan pertunjukan yang disebut Tayub. Selanjutnya, Tayub menggelinding, dari yang menyemangati secara ritual, apalagi yang profan. Khusuk dalam doa dan mantra ritual desa, tapi membakar dalam goyang erotis joget dan pengibingnya. Maka, di luar makna ritus kesuburan bagi yang meyakininya, adalah gelagak pesta kerakyatan yang meriah di masyarakat pedesaan Jawa Tengah, khususnya.
23-11826 | 705 G 23/2001 | Majalah, Jurnal dan Terbitan Berkala (Majalah dan Terbitan Berkala) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain