Buku
Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indoesia
Buku ini berisi tulisan tulisan yang juga berisi data yang disertai dengan penelitian dengan kumpulan data dari KITLV Jakarta (KoninklijkInstituut vorr Taal,-Land—en Volkenkunda) dalam hal ini adalah sejarah. Memberikan gambaran bagaimana metode dan penulisan ulang secara kritis metedologi sejarah dan juga merumuskan kembali berbagai klaim kebenaran dan penyelidikan terbentuknya klaim kebenaran secara histori Berisi tentang kajian – kajian mengenai hal hal yang dahulu dilarang dan dianggap tabu pada rezim orde baru: rnKajian dari tulisan tulisan Parmoedya dari bentuk aspek sisi sejarah yang disusunnya antara 1956 ketika ia menaruh perhatian kusus terhadap studi sejarah secara sistematis sampai 1965 saat kerja keras itu diakhiri secara paksa oleh orde baru. Dalam studi ini Hilmar Farid memberi perhatian kusus pada karya karya: Panggil Aku Kartini Sadja, Hoakiau di Indonesia, diktat Sedjarah Modern Indonesia, dan belasan seri artikel yang diterbitkan dalam lembar kebudayaan Lentera di harian Bintang Timur.rnSedangakan sejarah militer di Indonesia dan Peran A.H Nasution di beberkan oleh Asvi Warman Adnan, disebutkan di sini salah satu tonggak sejarah karier Nasution maupun bagi sejarah militir Indonesia pada tanggal 17 Oktober 1952 yang ketika itu meriam tertuju ke istana, militer meminta kepada presiden Soekarno untuk membubarkan parlemen walaupun setelah itu Nasution sebagai kasad dinonaktifkan selama tiga tahun, dan menjabat lagi menjadi KSAD tahun 1955 tahun itu juga menandai warna baru,Nasution merumuskan konsep politik tentara yang disebut konsep jalan tengah, konsep ini menjadi inti dari dwifungsi ABRI.Nasution juga mendukung Dewan Nasional, memperlakukan keadaan darurat perang dan dalam nasionalisasi perusahaan asing memasukkan personil militer pada menejemen perusahaan.Tahun 1962 Soekarno mengganti Nasution dan diganti Yani. Selanjutnya Nasution menjadi ketua MPRS yang memazulkan Soekarno tahun1967 setelah pidato Pertanggungjawaban Nawaksara yang dibacakan ditolak lembaga ini.rnDalam tulisan selanjutnya mempertanyakan Tan Malaka yang mati sebagai seorang pahlawan, ia ditangkap satuan TNI ketika sedang dalam pelariannnya pada 21 Februari 1949 di Kediri Jawa Timur di ditembak setelah divonis oleh pengadilan militer semu. Dalam tulisan ini lebih banyak membeberkan partai Murba yang didirikan Tan Malaka, pemikiran pemikiran, tulisan tulisan Tan Malaka yang muncul dari berbagai buku.rnBuku ini juga berisi berbagai tulisan lain mengenai kajian-kajian menulis sejarah lokal:Abdullah Sungkar dalam peristiwa Lampung 1998, menulis sejarah dan membaca kuasa Politik pasca-1965 diBali,membaca Aceh dari narasi Foto foto 1873-1930 dan tulisan kehidupan sehari – hari Jakarta, memikirkan kembali sejarah sosial Indonesia.rnrn
16-7043 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain